Friday, 9 January 2015

Cerita Timun Emas dan Raksasa hutan

pasang iklan disini (atas

 
 kumpulan dongeng untuk anak indonesia
ada seorang nenek tua yang tinggal menyendiri di sebuah rumah tua dipinggir hutan di dekat sebuah dusun yang sangat sunyi. Awalnya kehidupan dusun itu sangat damai, sampai akhirnya datang seorang raksasa yang tinggal dan menetap di hutan itu.

Si nenek tidak merasakan takut seperti layaknya para penghuni dusun, karena banyak sekali hewan yang dimangsa oleh si raksasa. Sampai akhirnya si raksasa merasa terganggu akibat rasa lapar yang amat sangat untuk memangsa manusia, karena sudah tidak ada lagi hewan yang bisa ia makan.

Sampailah si raksasa tadi ke rumah si nenek tersebut, nenek tua itu bertanya kepada si raksasa, " apa gerangan yang membawa engkau kemari, wahai raksasa?", tanya si nenek. "Aku ingin memakan seorang perempuan saat ini, apakah kau memilikinya?" tanya si raksasa kepada si nenek. Nenek berkata kepada si raksasa, "Dari dulu aku ingin punya anak perempuan, tapi aku tidak bisa, tapi bukan untuk aku makan, tapi ingin aku pelihara dan aku besarkan sebagai anak" jawab si nenek kepada raksasa. " Hmm.. oke baiklah nenek, tunggu aku sebentar", si raksasa kembali masuk kedalam hutan dan kembali dengan menggenggam biji-bijian dan memberikan kepada si nenek.

"Untuk apa biji mentimun ini?" tanya si nenek kepada raksasa. "Kau tanamlah di pekarangan mu, sampai nanti berbuah sebesar ukuran manusia, aku akan datang kembali". Raksasa langsung masuk kembali ke dalam hutan meninggalkan si nenek yang masih kebingungan dengan perkataan raksasa.

Akhirnya biji mentimun tadi di tanam juga oleh nenek yang memang ingin sekali memiliki anak perempuan dari dulu untuk ia asuh dan besarkan, sampai akhirnya biji mentimun itu tumbuh dan berbuah, akhirnya biji mentimun itu tumbuh sebesar manusia, nenek tua itu sangat senang dan terharu, ternyata apa yang ia harapkan selama ini bisa menjadi kenyataan.

Malam itu bulan purnama penuh, si nenek sangat letih seharian mencari kayu bakar untuk ia jual dan sisanya ia simpan untuk membakar bahan makanan untuknya. Pagi harinya ia terkejut ketika ia bangun sudah ada sarapan pagi dan secangkir teh hangat ada di meja sebelah tempat tidurnya.

"Hei, siapa yang membuatkan aku sarapan?, tanya si nenek dalam hati keheranan. "Aku nek.."..tiba-tiba ada suara di luar pintu kamar si nenek. Si nenek terkejut ketika ada sesosok perempuan cantik yang menghampirinya. "Siapakah tuan putri gerangan?", si nenek terpukau oleh kecantikan anak perempuan itu. "Aku adalah timun emas, biji mentimun yang engkau tanam di pekarangan rumahmu nek". Si nenek merasa bahagia bisa mempunya seorang timun emas tetapi  tiba-tiba ia merasa sedih karena mengingat titah si Raksasa.

"Kenapa engkau bersedih nek?, bukankah kau menginginkan aku dari dulu?". Ternyata si nenek ingat pesan si raksasa yang akan membawa anak perempuan yang berasal dari biji mentimun yang ia tanam.

Si nenek merasa sangat sedih luar biasa, di satu sisi ia ingin membesarkan  anak perempuan itu dan disisi lain ia harus merelakan timun emas pergi agar ia tidak dimakan oleh raksasa jahat.

"Timun emas yang cantik, pergilah nak engkau dari sini, aku lebih bahagia kau pergi, sebelum engkau menjadi mangsa raksasa jahat yang ada didalam hutan sana". Akhirnya pun si nenek memberikan bekal kepada timun emas berupa biji timun, jarum, garam dan terasi. Taburkanlah jika engkau sedang merasa dalam keadaan bahaya.

Tak lama setelah berkata demikian, muncullah raksasa yang menagih janji kepada si nenek, dan nenek itu langsung menyuruh timun emas lari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan diri dari raksasa jahat yang sangat kelaparan itu.

Raksasa itu melihat timun emas lari kedalam hutan, dan ia pun langsung mengejarnya. Karena timun emas merasa terancam, si raksasa semakin mendekat “ mau lari kemana engkau Timun Emas, kemarilah!” Timun emas  kemudian langsung menebar biji mentimun di dalam hutan, seketika hutan itu berubah menjadi tanaman mentimun yang sangat besar dan melilit kaki raksasa yang mengejar timun emas. Untuk beberapa saat raksasa itu tertahan dan Timun Emas semakin menjauh lagi.

Namun raksasa masih tangguh dengan lilitan timun dan raksasa mengejar timun emas lagi hingga hampir  mendekati Timun Emas. Lalu timun mas menebarkan jarum di belakanya, dan seketika tumbuhlah tanaman bambu yang sangat tajam dan melukai kaki raksasa tersebut. Tetapi  akhirnya juga raksasa itu bisa lepas dari pohon bambu yang lebat dan berduri tadi tadi.

Tibalah timun mas di dekat sungai besar, dan ia pun menebarkan butiran garam di sungai tersebut, seketika pula sungai berubah menjadi lautan yang dalam, namun bukanlah rintangan yang berarti bagi si raksasa karena tubuhnya sangat besar.

Sampai akhirnya timun emas menebarkan terasi pada sebuah danau karena dirasa sang raksasa sudah sangat dekat dengannya, setelah itu si raksasa terjerembab dalam danau yang berubah menjadi lumpur hidup dan menghisap si raksasa masuk kedalamnya hingga ia  tenggelam dan mati didalamnya. Timun mas sangat bersyukur dan merasa sangat lega, ia pun kembali ke rumah nenek tua tadi. dan ia pun sangat berterima kasih kepada si nenek tua dan mereka pun kini tinggal bersama dan hidupnya sangat bahagia.







Load disqus comments

0 comments