pasang iklan disini (atas
Kumpulan dongeng anak yang mendidik
Di suatu hutan terdapat monyet yang terkenal
licik dan sangat rakus. Sehingga banyak hewan hutan lainnya yang terganggu akan sifat dari si monyet yang
sering mengganggu dan membuat onar kepada hewan – hewan di hutan. Bila ada
hewan lain yang sedang memakan santapannya, si monyet langsung merebut dan mengambil makanan hewan tersebut. Si monyet juga terkenal licik, tak
jarang hewan lain yang tertipu akibat akal bulus si monyet.
Pada suatu hari ada seorang pemburu yang masuk kedalam hutan untuk mencari seekor monyet untuk diburu dan dibawa pulang. "Hari ini aku harus bisa pulang membawa seekor monyet dan aku akan bawa pulang dengan wajah gembira", dalam pikirannya pemburu itu berkhayal akan buruannya.
Setelah memasang beberapa perangkap untuk menjebak monyet, si pemburu kemudian bersembunyi dibalik semak belukar sambil mengamati keadaan perangkapnya dari kejauhan dan juga sambil bersantai-santai ria. Setelah beberapa ia menunggu akhirnya datanglah seekor kura-kura yang berjalan lambat melewati perangkap tersebut."Hmm.. wow ada banyak sekali makanan disini, kebetulan aku sangat kelaparan, perutku sudah berbunyi terus nih dari tadi", kura-kura melihat ada banyak makanan yang tersedia di jalan yang dilewatinya. Namun ia tak sadar bahwa ada tali yang sudah menjerat kakinya. "Oh gawat ternyata ini adalah jebakan", si kura-kura hanya terdiam menyesali kalau ia sudah masuk perangkap si pemburu.
Tak lama kemudian datanglah monyet menghampiri si kura-kura tersebut. "Hai, kura-kura kau sedang pesta besar yah?", ternyata si monyet mengira kalau si kura-kura sedang pesta makanan. Melihat si monyet datang, si kura-kura sangat senang, dan berharap ia bisa bebas dari perangkap.
"Hai monyet, senang aku melihat kamu datang, mari bergabung dengan ku untuk pesta makanan ini." Ajak si kura-kura. Monyet yang melihat makanan yang berlimpah langsung turun dari pohon. "Tapi monyet...sebelum kau berpesta, ijinkan aku untuk mengambil minuman yang segar untuk mu ya, aku lupa membawakannya untuk mu", kata si kura-kura. "sebelumnya bisakah kau melepaskan tali ini terlebih dahulu?".
Mendengar si kura-kura akan membawakan minuman segar, monyet meng-iyakan permintaan kura-kura, dan ia pun melepaskan tali tersebut. "Sekarang kamu ikat tali ini agar makanan-makanan ini tidak diambil oleh hewan yang lain". Kata si kura-kura. Memang dasar monyet sangat rakus, ia pun segera mengikat kedua kakinya dengan tali jebakan itu, berharap tidak ada hewan lain yang mengambil makanan yang ada dihadapannya.
Akhirnya si kura-kura lepas dan bebas dari perangkap tersebut, tinggalah si monyet sendiri yang sedang memakan dengan lahap semua makanan yang ada di perangkap tersebut.
Akhirnya si pemburu itu melihat ada monyet yang sudah berada di dalam jebakannya. maka dengan mudahnya si monyet tertangkap dan dan dibawa pulang oleh si pemburu tadi. Namun karena kura –kura merasa kasihan kepada monyet kemudian ia memanggil teman temannya di hutan untuk membantu kera yang tertangkap. Ketika pemburu itu beristirahat dan tertidur pulas para hewan langusung membebaskan si monyet dengan cepat dan akhirnya ia selamat. Setelah kejadian itu, kera merenungi dan tidak ingin menjadi hewan yang licik, rakus dan mengganggu hewan lain. Si monyet sangat berterimakasih kepada teman – temannya karena walaupun awalnya monyet sangat licik, teman temannya di hutan masih mau membantunya, kini monyet telah taubat.
Pada suatu hari ada seorang pemburu yang masuk kedalam hutan untuk mencari seekor monyet untuk diburu dan dibawa pulang. "Hari ini aku harus bisa pulang membawa seekor monyet dan aku akan bawa pulang dengan wajah gembira", dalam pikirannya pemburu itu berkhayal akan buruannya.
Setelah memasang beberapa perangkap untuk menjebak monyet, si pemburu kemudian bersembunyi dibalik semak belukar sambil mengamati keadaan perangkapnya dari kejauhan dan juga sambil bersantai-santai ria. Setelah beberapa ia menunggu akhirnya datanglah seekor kura-kura yang berjalan lambat melewati perangkap tersebut."Hmm.. wow ada banyak sekali makanan disini, kebetulan aku sangat kelaparan, perutku sudah berbunyi terus nih dari tadi", kura-kura melihat ada banyak makanan yang tersedia di jalan yang dilewatinya. Namun ia tak sadar bahwa ada tali yang sudah menjerat kakinya. "Oh gawat ternyata ini adalah jebakan", si kura-kura hanya terdiam menyesali kalau ia sudah masuk perangkap si pemburu.
Tak lama kemudian datanglah monyet menghampiri si kura-kura tersebut. "Hai, kura-kura kau sedang pesta besar yah?", ternyata si monyet mengira kalau si kura-kura sedang pesta makanan. Melihat si monyet datang, si kura-kura sangat senang, dan berharap ia bisa bebas dari perangkap.
"Hai monyet, senang aku melihat kamu datang, mari bergabung dengan ku untuk pesta makanan ini." Ajak si kura-kura. Monyet yang melihat makanan yang berlimpah langsung turun dari pohon. "Tapi monyet...sebelum kau berpesta, ijinkan aku untuk mengambil minuman yang segar untuk mu ya, aku lupa membawakannya untuk mu", kata si kura-kura. "sebelumnya bisakah kau melepaskan tali ini terlebih dahulu?".
Mendengar si kura-kura akan membawakan minuman segar, monyet meng-iyakan permintaan kura-kura, dan ia pun melepaskan tali tersebut. "Sekarang kamu ikat tali ini agar makanan-makanan ini tidak diambil oleh hewan yang lain". Kata si kura-kura. Memang dasar monyet sangat rakus, ia pun segera mengikat kedua kakinya dengan tali jebakan itu, berharap tidak ada hewan lain yang mengambil makanan yang ada dihadapannya.
Akhirnya si kura-kura lepas dan bebas dari perangkap tersebut, tinggalah si monyet sendiri yang sedang memakan dengan lahap semua makanan yang ada di perangkap tersebut.
Akhirnya si pemburu itu melihat ada monyet yang sudah berada di dalam jebakannya. maka dengan mudahnya si monyet tertangkap dan dan dibawa pulang oleh si pemburu tadi. Namun karena kura –kura merasa kasihan kepada monyet kemudian ia memanggil teman temannya di hutan untuk membantu kera yang tertangkap. Ketika pemburu itu beristirahat dan tertidur pulas para hewan langusung membebaskan si monyet dengan cepat dan akhirnya ia selamat. Setelah kejadian itu, kera merenungi dan tidak ingin menjadi hewan yang licik, rakus dan mengganggu hewan lain. Si monyet sangat berterimakasih kepada teman – temannya karena walaupun awalnya monyet sangat licik, teman temannya di hutan masih mau membantunya, kini monyet telah taubat.
0 comments