pasang iklan disini (atas
kumpulan dongeng anak indonesia
KUMPULAN CERITA FABEL
Dahulu
kala, ketika dunia masih sangat muda, ada sebuah kolam di tepi hutan.
Di dalamnya tinggal ratusan ekor kodok yang bisa berbicara. Sungguh
menyenangkan jika kita mengendap endap di balik pohon lalu mendengarkan
mereka diam diam ketika mereka sedang berbicara dengan gembira.
Mereka
berbicara terlalu banyak sehingga suatu saat mereka kehabisan bahan
obrolan. Akhirnya mereka menjadi bosan tinggal di kolam yang sepi dan
mereka menginginkan hiburan. Kodok kodok itu lalu berkumpul dan
memutuskan bahwa mereka menginginkan seorang raja. Lalu mereka berdoa
dengan suara nyaring bersahut sahutan agar mereka dipilihkan seorang
raja.
Tiba tiba sebatang batang pohon
jatuh dari langit. Batang pohon itu tercebur ke dalam kolam, air
terciprat ke semua arah, menghujani ratusan kodok yang berlompatan
ketakutan ke pinggir kolam. Sehari semalam kodok kodok itu bersembunyi
di bawah daun teratai yang mengapung di permukaan kolam, tidak berani
melangkah terlalu dekat dengan raja baru mereka. Seekor kodok yang
paling berani di antara mereka lalu keluar dari tempat persembunyiannya.
Dia mendekat dengan hati hati dan mengamati sang raja. Akhirnya yang
lain ikut maju dan berenang hati hati di sekeliling batang pohon yang
mengapung itu.
“Raja yang lucu,” ucap
seekor kodok menghina. Mereka akhirnya menyadari sang raja tidak bisa
menolong atau memerintah mereka. Segera mereka berdoa lagi bersahut
sahutan meminta raja yang lain.
Tak
berapa lama, seekor burung bangau yang besar hinggap di tepi kolam.
Sebuah mahkota emas berkilauan tampak di kepalanya. “Wahai kodok kodok,
saya adalah raja kalian!” seru sang bangau dengan suara keras. Lalu dia
berjalan cepat ke dalam kolam dan dengan cepat menelan para kodok itu
secepat yang ia bisa.
Para kodok itu berlompatan lagi ketakutan, tapi kali ini mereka tidak bisa menghindari kecepatan paruh sang bangau.
“Oh kenapa, kenapa kita tidak memerintah diri kita sendiri saja?” seekor kodok bersedih hati.
Sang bangau itu makan hingga perutnya penuh, lalu dia terbang pergi. Tapi para kodok itu sekarang tak bisa berbicara karena begitu ketakutan. Mulai saat itu yang bisa mereka lakukan hanyalah mengeluarkan suara kodok …dodododok…dododok.
Para kodok itu berlompatan lagi ketakutan, tapi kali ini mereka tidak bisa menghindari kecepatan paruh sang bangau.
“Oh kenapa, kenapa kita tidak memerintah diri kita sendiri saja?” seekor kodok bersedih hati.
Sang bangau itu makan hingga perutnya penuh, lalu dia terbang pergi. Tapi para kodok itu sekarang tak bisa berbicara karena begitu ketakutan. Mulai saat itu yang bisa mereka lakukan hanyalah mengeluarkan suara kodok …dodododok…dododok.
0 comments