pasang iklan disini (atas
kumpulan dongeng untuk anak indonesia
Pada suatu hari si kancil sedang
berjalan-jalan di hutan tempat biasanya ia bermain, dari kejauhan datanglah
seekor burung merak. Si Merak datang dengan membentangkan ekornya yang besar
dan berwarna-warni sangat cantik seperti pelangi. Sesekali burung merak
mengibas-ngibaskan ekornya agar diperhatikan hewan hutan yang lainnya. Ia
berjalan dengan mendongakkan kepalanya dan terlihat sangat angkuh dengan
gayanya yang memang menawan. Dari kejauhan ia dilihat oleh hewan – hewan yang
ada didekat situ. Para hewan lainnya sangat kagum melihat kecantikan burung
merak.
Si Merak dating mendekati temannya si kancil dan mencoba menanyakan sesuatu kepada kancil. "Hai kancil, coba kau lihatlah ekorku ini, apakah kau tidak terpesona melihat ekorku yang sangat indah dan cantik ini?" tanya si Merak kepada kancil yang sedang berbaring di bawah pohon setelah berjalan –jalan agak kelelahan. Rupanya si Kancil sangat kekenyangan dan merasa lelah setelah memakan timun dari buah-buahan di hutan siang ini. "Ekormu? biasa saja, emangnya kenapa?, ekormu itu tidak jauh berbeda dengan ekor teman-teman kita yang lain kok", jawab si kancil dengan santai dan raut memalas.
"Masa sih cil, tapi semua hewan yang ada dihutan ini menyukai dan mengagumi ekor ku yang cantik ini. Tadi ketika aku jalan – jalan kesini mereka memandangiku dengan rasa kagum cil. cuma kamu saja cil yang tidak mau mengakuinya", kesal si Merak kepada si kancil.
Si kancil merasa terganggu waktu istirahat siangnya setelah makan dan kancil pun teringat sesuatu dan berkata kepada burung merak. "Tahukah kamu Merak temanku?, kemarin aku melihat pemburu yang sedang mengincar ekor merak yang cantik untuk mereka potong dan jual, katanya harga ekor merak itu sangatlah mahal. Ada sekitar lima pemburu yang mencari ekor merak di hutan ini. Kemarin aku melihat mereka bergerombol dan berpencar di suatu tempat."
belum selesai Kancil bercerita kepada Merak. Si merak sudah jauh berlari tunggang langgang meninggalkan si Kancil. "Ohh Tidakk.aku tidak mau di buru oleh para pencari ekorku yang cantik ini..!!"
Melihat tingkah si Merak, si Kancil hanya bisa tertawa dan kembali melanjutkan istirahat siangnya.
Si Merak dating mendekati temannya si kancil dan mencoba menanyakan sesuatu kepada kancil. "Hai kancil, coba kau lihatlah ekorku ini, apakah kau tidak terpesona melihat ekorku yang sangat indah dan cantik ini?" tanya si Merak kepada kancil yang sedang berbaring di bawah pohon setelah berjalan –jalan agak kelelahan. Rupanya si Kancil sangat kekenyangan dan merasa lelah setelah memakan timun dari buah-buahan di hutan siang ini. "Ekormu? biasa saja, emangnya kenapa?, ekormu itu tidak jauh berbeda dengan ekor teman-teman kita yang lain kok", jawab si kancil dengan santai dan raut memalas.
"Masa sih cil, tapi semua hewan yang ada dihutan ini menyukai dan mengagumi ekor ku yang cantik ini. Tadi ketika aku jalan – jalan kesini mereka memandangiku dengan rasa kagum cil. cuma kamu saja cil yang tidak mau mengakuinya", kesal si Merak kepada si kancil.
Si kancil merasa terganggu waktu istirahat siangnya setelah makan dan kancil pun teringat sesuatu dan berkata kepada burung merak. "Tahukah kamu Merak temanku?, kemarin aku melihat pemburu yang sedang mengincar ekor merak yang cantik untuk mereka potong dan jual, katanya harga ekor merak itu sangatlah mahal. Ada sekitar lima pemburu yang mencari ekor merak di hutan ini. Kemarin aku melihat mereka bergerombol dan berpencar di suatu tempat."
belum selesai Kancil bercerita kepada Merak. Si merak sudah jauh berlari tunggang langgang meninggalkan si Kancil. "Ohh Tidakk.aku tidak mau di buru oleh para pencari ekorku yang cantik ini..!!"
Melihat tingkah si Merak, si Kancil hanya bisa tertawa dan kembali melanjutkan istirahat siangnya.
Hikmah
cerita
Kita
harus mensyukuri apa yang kita punya, janganlah menyombongkan dengan apa yang
kita miliki.
0 comments