Sunday, 11 January 2015

Beruang Cokelat dan Si Kancil

pasang iklan disini (atas


Kumpulan dongeng  anak yang mendidik
Di suatu hutan hiduplah seekor Beruang Cokelat yang berbadan besar dan tinggi. Ia selalu terpesona saat mendengar burung-burung yang berkicau sangat riang di dedahanan hutan setiap harinya. Beruang Cokelat ingin bisa berkicau seperti burung-burung itu, tapi ia tidak mampu untuk melakukannya. Suatu hari ia tersesat di ladang dekat perkampungan warga. Ia sangat takjub melihat seorang anak gembala meniup seruling dengan merdu sekali. Beruang kembali masuk hutan dan menceritakan pengalamannya pada si Kancil.

Suatu saat si Kancil berjalan-jalan di dalam hutan dan sampailah ia di rerumpunan pohon bambu. Karena lelah ia beristirahat di tempat tersebut. Tiba-tiba ia mendengar derit suara bambu yang cukup merdu tetapi tidak semerdu suara seruling gembala yang diceitakan oleh si Beruang Cokelat.

kemudian  kancil berfikir untuk melakukan kejahilan kepada Beruang Cokelat. Kemudian ia mencari Beruang lari kesana – kemari sampai kelelahan dan akhirnya ia menemukan si Beruang Cokelat sedang asik mencari ikan di sungai pinggir hutan.

"Hai Cil ! sinilah ikut denganku mencari ikan, aku sangat kelaparan,"
"Hai Beruang...," kata Kancil.
"Beruang apa kau suka suara merdu seperti seruling si pengembala kambing di dekat desa? jika iya ayo langsung ikut denganku dan akan kutunjukkan padamu suatu suara music seperti seruling  yang sangat merdu di dalam Hutan."
"Woww, yang benar saja Cil, ada beneran? Okelah ayo kita langsung berangkat! Aku sudah tidak sabar untuk mendengarkan suara indah itu!" kata Beruang.

akhirnya mereka sampai pada suatu tempat dan Dari kejauhan Beruang melihat Kancil seolah-olah sedang mempermainkan seruling dari bamboo yang suaranya lumayan merdu. Padahal itu hanya dercitan bamboo yang bergesek karena angina.

"Cil daripada aku hanya melihat saja, ajarilah aku mempermainkan seruling itu, aku juga ingin bisa bermain sepertimu" kata Beruang sambil mendekati Kancil.
"baiklah sekarang mending kau dengarkan dulu saja"
 
Derit suara bambu itu terdengar sangat merdu.Begitu merdunya derit suara bambu itu sehingga membuat Beruang Cokelat terlelap tidur di bawah pohon bambu yang berbunyi merdu itu.
Load disqus comments

0 comments