pasang iklan disini (atas
Kumpulan dongeng anak yang mendidik
Pada suatu saat gagak melihat
tiram sedang santai santai di pantai. dalam pikirannya Gagak ingin
memakan tiram itu, karena Gagak tahu bahwa di dalam cangkang tiram tersebut
rasanya sangat enak, jadi gagak langsung terbang dan menyambar tiram itu,
dicengkramnya si tiram erat – erat dan dibawanya di daerah pinggir pantai.
Kemudian ia mencoba untuk membuka cangkang tiram itu. Pertama ia menggunakan
paruhnya tetapi cangkangnya belum bisa dibuka. Kemudian dia memukulan sebuah
batu pada cangkang tiram itu, tetapi cangkang itu masih tertutup rapat. Ia
bahkan menginjaknya tetapi belum dapat dibuka.
Setelah beberapa saat kemudian datang seekor burung gagak yang licik menemuinya. Ia melihat apa yang dilakukan oleh gagak pertama mencoba membuka tiram itu.
"Wahai temanku gagak yang baik hati, Bolehkah aku menawarkan padamu sebuah saran yang baik?" , kata gagak licik.
"Wah kebetulan, dengan senang hati, boleh teman." kata gagak pertama.
“Saya menyarankan bahwa kamu harus membawa tiram menggunakan paruhmu itu terbang tinggi dan melemperakannnya di sebuah bebatuan. Cangkang tiram itu pasti akan terbuka dan kamu dapat memakannya.”
Gagak yang lapar itu kemudian berfikir sejenak, “wah, benar juga, itu ide yang baik teman, terimakasih, akan aku coba sekarang”. Dia membawa terbang tiram itu hingga setinggi awan. Ketika yakin bahwa ia cukup terbang tinggi, dia melemparkan tiram ke sebuah batu yang berada jauh di bawahnya.
Cangkan tiram itu pecah karena jatuh di bebatuan dan kemudian terbuka. Namun, gagak yang licik tadi telah menunggu di dekat bebatuan tempat tiram itu jatuh dan kemudian dia memakan tiram itu. Gagak licik itu menikmati makanan tiram yang lezat dan sedangkan Gagak yang lapar tidak mendapatkan makanan apapun selain rasa lapar yang sangat terasa, ditambah lagi telah terbang tinggi membawa tiram tadi.
Setelah beberapa saat kemudian datang seekor burung gagak yang licik menemuinya. Ia melihat apa yang dilakukan oleh gagak pertama mencoba membuka tiram itu.
"Wahai temanku gagak yang baik hati, Bolehkah aku menawarkan padamu sebuah saran yang baik?" , kata gagak licik.
"Wah kebetulan, dengan senang hati, boleh teman." kata gagak pertama.
“Saya menyarankan bahwa kamu harus membawa tiram menggunakan paruhmu itu terbang tinggi dan melemperakannnya di sebuah bebatuan. Cangkang tiram itu pasti akan terbuka dan kamu dapat memakannya.”
Gagak yang lapar itu kemudian berfikir sejenak, “wah, benar juga, itu ide yang baik teman, terimakasih, akan aku coba sekarang”. Dia membawa terbang tiram itu hingga setinggi awan. Ketika yakin bahwa ia cukup terbang tinggi, dia melemparkan tiram ke sebuah batu yang berada jauh di bawahnya.
Cangkan tiram itu pecah karena jatuh di bebatuan dan kemudian terbuka. Namun, gagak yang licik tadi telah menunggu di dekat bebatuan tempat tiram itu jatuh dan kemudian dia memakan tiram itu. Gagak licik itu menikmati makanan tiram yang lezat dan sedangkan Gagak yang lapar tidak mendapatkan makanan apapun selain rasa lapar yang sangat terasa, ditambah lagi telah terbang tinggi membawa tiram tadi.
“hey kenapa kau
memakan buruanku? Licik sekalii dirimu!” kata gagak yang lapar. “oh maaf aku
lupa, aku kira ini makanan geratis yang jatuh dari awan, maaf aku sering pikun
temanku”. Setelah beberapa saat gagak yang licik itu terbang melintasi kawasan
pedesaan dan ia melihat makanan didalam suatu rumah yang sedang kosong. Ia langsung
menyambar makanan tersebut dan “BRukkk…!” tak sada diri gagak menabrak kaca
yang bening kemudian gagak licik pingsan hingga beberapa saat. Setelah itu
kemudian kembali ke pantai lagi dan bertemu dengan temannya yang kelaparan
tadi, tetapi gagak itu telah lupa dengan temannya yang tadi. Kini gagak licik
itu benar – benar menjadi burung yang pikun.
Amanat:
Perbuatan baik pasti akan mendapat balasan baik, dan perbuatan buruk pasti akan
mendapat keburukan juga. Oleh karena itu kita harus senantiasa jujur dan tidak
suka membohongi teman kita.
0 comments