pasang iklan disini (atas
kumpulan dongeng anak indonesia
Pengarang: Anonim
Alkisah
pada suatu hari seorang peternak menemukan telur burung elang. Dia
meletakkan telur burung elang tersebut dalam kandang ayamnya. Telur itu
dierami oleh seekor induk ayam yang ada dikandang. Kemudian pada
akhirnya telur elang tersebut menetas, bersamaan dengan telur-telur ayam
lain yang dierami oleh induk ayam.
Elang kecil tumbuh bersama dengan anak-anak ayam yang menetas bersamaan dengannya. Dia mengikuti apa yang dikerjakan oleh anak-anak ayam tersebut, sambil mengira bahwa dia juga adalah seekor ayam. Dia ikut mencakar-cakar tanah untuk mencari cacing dan serangga. Dia menirukan suara ayam, berkotek-kotek dan bermain bersama-sama anak ayam. Kadang dia mencoba mengepakkan sayapnya tapi sekedar untuk meloncat tidak berapa jauh, seperti yang biasa dilakukan oleh anak-anak ayam yang lain. Hari-hari berlalu, tahun berganti sampai akhirnya elang ini cukup tua.
Elang kecil tumbuh bersama dengan anak-anak ayam yang menetas bersamaan dengannya. Dia mengikuti apa yang dikerjakan oleh anak-anak ayam tersebut, sambil mengira bahwa dia juga adalah seekor ayam. Dia ikut mencakar-cakar tanah untuk mencari cacing dan serangga. Dia menirukan suara ayam, berkotek-kotek dan bermain bersama-sama anak ayam. Kadang dia mencoba mengepakkan sayapnya tapi sekedar untuk meloncat tidak berapa jauh, seperti yang biasa dilakukan oleh anak-anak ayam yang lain. Hari-hari berlalu, tahun berganti sampai akhirnya elang ini cukup tua.
Pada
suatu hari dia melihat burung terbang tinggi di atas langit. Burung itu
terbang melayang dengan megah menantang angin yang bertiup kencang,
tanpa mengepakkan sayap. Burung elang tersebut bertanya pada temannya,
seekor ayam. “Siapakah itu yang terbang tinggi ?”
Temannya
menjawab, dia adalah sang burung Elang, raja dari segala burung. Dia
adalah mahluk angkasa yang bebas terbang menembus awan, kita adalah
mahluk biasa yang tempatnya memang mencari makan di bumi, kita hanyalah
ayam. Akhirnya elang ini melanjutkan hidupnya sebagai ayam, sampai akhir
hayatnya. Dia tidak pernah menyadari siapa
sejatinya dirinya, selain
seekor ayam, karena itulah yang dia ketahui dan percaya sejak kecil.
0 comments