pasang iklan disini (atas
Pada suatu hari, pak tani sedang menanam biji ketimun di belakang rumahnya.
Kemudian datang si kancil menemui pak tani. "Selamat pagi, pak?",
kata si kancil. Mendengar kancil datang, spontan saja pak tani marah dan
mengusir si kancil. "Apa yang ingin kau lakukan diladang milikku?
Pergilah kau kancil!" tanya kata pak tani. "Oh, maaf pak tani kalau
aku mengagetkan anda. Kedatanganku kemari hanya ingin melihat bagaimana cara
menanam biji ketimun itu, pak", kata si kancil. "Tidak perlu kamu
lihat cara menanam biji ketimun ini, sebab nanti pasti kau hanya akan mencuri
ketimun yang sudah masak" kata pak tani tani kepada si kancil. "Ah,
masak tidak percaya sama saya pak, kedatanganku kemari hanya untuk belajar
bercocok tanam saja, sebab aku sudah jera mencuri ketimun milik bapak".
Walaupun si kancil berusaha membuat petani percaya bahwa dirinya tidak akan mencuri lagi dan ia ingin sekali bertanam ketimun namun akibat ulah kancil yang suka mencuri ketimun, akhirnya kancil tidak mendapatkan ilmu dari petani itu bagaimana bercocok tanam ketimun.
Kemudian si kancil pergi menuju sungai dan bertemu dengan buaya. Buaya juga termasuk korban sikancil yang sering di perdaya oleh kelihaian dan kelicikan tipu daya si kancil. Melihat kancil mendekat, buaya langsung menghardik si kancil. "hey kancil!, ada apa gerangan kau datang ke rumah ku?" Tanya si buaya. Kancil melihat buaya sedang santai dengan memakai celana berbahan katun yang sangat bagus dan kancil sangat tertarik untuk belajar membuat celana dari katun yang dipakai oleh buaya.
Namun si Buaya tetap tidak percaya dengan perkataan si kancil, dan si kancil pergi menjauhi buaya. Dengan penuh penyesalan akhirnya si kancil mencoba untuk merenungi kenapa mereka tidak percaya kepada kancil dan kancil sangat memikirkan apa yang telah terjadi. Akhirnya si kancil paham bahwa perbuatan buruknya selama ini telah membawa keburukan juga bagi dia. Barang siapa yang menabur kebaikan pasti akan menuai kebaikan dan barang siapa yang berbuat jahat maka pasti orang lain akan tidak percaya dan akhirnya berbuat jahat dan benci kepada kita karena mereka sudah tidak mempercayai kita lagi.
Akhirnya pada suatu pagi yang agak mendung kancil belajar menanam biji ketimun sendiri. Kancil mencoba merawat biji ketimun itu. Setiap hari kancil pergi ke lading pak tani untuk melihat cara becocok tanam untuk menanam timun, pisang dan linnya. Ia meniru cara pak tani dengan gayanya sendiri dan hingga akhirnya kancil pun bisa memanen hasil tanamannya dan membawa hasil panennya kepada pak tani. Melihat Kancil yang membawa buah timun yang cukup banyak membuat Pak tani sangat kaget, ia menerima ketimun yang sudah masak dan sangat senang dari Kancil. Bagitu pula si kancil mencoba membuat baju serta topi dari bahan wool untuk diberikan kepada si buaya. Dengan hasil kerja kerasnya yang setiap hari ternyata kancil juga diam – diam melihat buaya membuat topi dan baju itu Dan akhirnya buaya serta pak tani menjadi sangat menyenangi si kancil yang sudah berubah untuk tidak nakal dan mencuri lagi.
Walaupun si kancil berusaha membuat petani percaya bahwa dirinya tidak akan mencuri lagi dan ia ingin sekali bertanam ketimun namun akibat ulah kancil yang suka mencuri ketimun, akhirnya kancil tidak mendapatkan ilmu dari petani itu bagaimana bercocok tanam ketimun.
Kemudian si kancil pergi menuju sungai dan bertemu dengan buaya. Buaya juga termasuk korban sikancil yang sering di perdaya oleh kelihaian dan kelicikan tipu daya si kancil. Melihat kancil mendekat, buaya langsung menghardik si kancil. "hey kancil!, ada apa gerangan kau datang ke rumah ku?" Tanya si buaya. Kancil melihat buaya sedang santai dengan memakai celana berbahan katun yang sangat bagus dan kancil sangat tertarik untuk belajar membuat celana dari katun yang dipakai oleh buaya.
Namun si Buaya tetap tidak percaya dengan perkataan si kancil, dan si kancil pergi menjauhi buaya. Dengan penuh penyesalan akhirnya si kancil mencoba untuk merenungi kenapa mereka tidak percaya kepada kancil dan kancil sangat memikirkan apa yang telah terjadi. Akhirnya si kancil paham bahwa perbuatan buruknya selama ini telah membawa keburukan juga bagi dia. Barang siapa yang menabur kebaikan pasti akan menuai kebaikan dan barang siapa yang berbuat jahat maka pasti orang lain akan tidak percaya dan akhirnya berbuat jahat dan benci kepada kita karena mereka sudah tidak mempercayai kita lagi.
Akhirnya pada suatu pagi yang agak mendung kancil belajar menanam biji ketimun sendiri. Kancil mencoba merawat biji ketimun itu. Setiap hari kancil pergi ke lading pak tani untuk melihat cara becocok tanam untuk menanam timun, pisang dan linnya. Ia meniru cara pak tani dengan gayanya sendiri dan hingga akhirnya kancil pun bisa memanen hasil tanamannya dan membawa hasil panennya kepada pak tani. Melihat Kancil yang membawa buah timun yang cukup banyak membuat Pak tani sangat kaget, ia menerima ketimun yang sudah masak dan sangat senang dari Kancil. Bagitu pula si kancil mencoba membuat baju serta topi dari bahan wool untuk diberikan kepada si buaya. Dengan hasil kerja kerasnya yang setiap hari ternyata kancil juga diam – diam melihat buaya membuat topi dan baju itu Dan akhirnya buaya serta pak tani menjadi sangat menyenangi si kancil yang sudah berubah untuk tidak nakal dan mencuri lagi.
0 comments